Loading...

Galau Tak Mengubah Apapun, Namun Percaya Kepada Allah Mampu Mengubah Segalanya

Loading...

Istilah galau sudah tak asing lagi didengar oleh telinga. Siapapun pasti pernah mengalaminya, menangis, merenung, kecewa, gelisah dan merana.

Galau untuk Masalah dunia memang tidak ada habisnya, seperti galaukan pekerjaan yang tak kunjung datang, jodoh yang tak kunjung menjemput, harta yang tak pernah cukup, kendaraan yang tak pernah ganti, keturunan yang tak kunjung diberi dan lain sebagainya.

Perjalanan kehidupan manusia tidaklah selalu sesuai dengan apa yang diharapkan, terkadang seorang manusia harus melewati jalan terjal setelah beberapa waktu menikmati jalan yang landai. Hari-harinya pun penuh warna, terkadang gembira namun sewaktu-waktu ia dihampiri rasa sedih, duka dan bahagia, inilah tabiat kehidupan. Tak ada yang dapat mengelak dari kenyataan ini, Allah berfirman:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (QS. Al-Balad: 4).

Meluapkan segala sesuatu dengan ke galauan yang tidak akan berujung kepada perubahan. Sudah jangan terlalalu diambil pusing, karena segalanya tidak perlalu di galaukan.

Apapun yang kita galaukan tidak akan mampu mengubah apa yang kita inginkan. Karena yang memberi kehendak adalah Allah Ta’ala. Allah maha kuasa atas segalanya yang ada di alam semesta.

Percayalah kepada Allah, Allah mampu mengubah segalanya.

Apapun masalah kita di dunia, percayakan lah kepada Allah Ta’ala. Tak ada kehendaknya yang akan mencelakai kita. Apa yang ia rangkai itu lah yang terbaik.

Percayalah kepada-Nya sebagai penguasa atas segalanya, yang mampu mengubah apapun yang dikehendaki Nya. Allah yang berhak disembah, tunaikan kewajibannya jauhi larangannya dan dekatkan lah diri selalu kepada Nya.

Jangan galau-galau yang berkepanjangan, ia tak kan mampu membuat kita bangkit dan mengubah segalanya. Karena yang mampu mengubah segala sesuatu hanya Allah ta’ala.

Percaya pada Allah percaya akan kehendaknya yang terbaik untuk kita. Maka bertawakal lah atas segala sesuatu dari Allah agar lapang dan ikhlas menerimanya.

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Ayat ini merupakan kaidah yang agung, kaidah yang memiliki hubungan erat dengan salah satu prinsip keimanan, yaitu iman kepada qadha dan qadar. Musibah-musibah yang menimpa manusia semuanya telah dicatat oleh Allah lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Meletakkan ayat di atas sebagai pedoman hidup akan membuat hati ini tenang, nyaman dan jauh dari keresahan. Andai kita mau kembali melihat lembaran-lembaran sejarah di dalam Al-Qur’an, membuka mata tuk mengamati realita yang ada, niscaya kita akan menemukan pelajaran-pelajaran dan bukti yang sangat banyak.

Loading...

0 Response to "Galau Tak Mengubah Apapun, Namun Percaya Kepada Allah Mampu Mengubah Segalanya"

Posting Komentar

Loading...